BOBONG, FaktaMalut.com, – Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, melalui Dinas Kesehatan terus berusaha menghadirkan layanan kesehatan bagi masyarakat terutama dalam menekan laju stunting yang masih meningkat.
Kegiatan ini dihadiri oleh tiga orang pembicara yaitu Prof. Dr. dr. Abdul Razak Thaha, MSc, SpGK. Yang merupakan guru besar ilmu kesehatan gizi Universitas Hasanuddin Makassar.
Selain itu, ada juga ahli kesehatan di bidang stunting dan praktek pengasuhan anak yakni, DR. Dra. Endang Ruswiyani.,MPd dan DR. dr. Lucy Widasari.,Msi.
Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu, Kuraisia Marasaoly menyatakan bahwa berbagai program dan kegiatan intens dilakukan seperti menghadirkan Bunda asuh maupun Bapak asuh bagi anak.
Dimana, ada kendala dan sejumlah kelemahan yang membuat penanganan Stunting terkesan tidak berjalan maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Lewat ide serta inisiatif yang dimiliki, Kuraisiyah Marsaoli kembali menggagas sebuah program penanganan stunting yang lebih strategis, yakni “Warung sehati”.
Warung sehati adalah sebuah wadah bagi semua elemen masyarakat yang memiliki tujuan dan cita cita yang sama dalam mewujudkan generasi Taliabu yang sehat.
“Nantinya, warung sehati akan berada disetiap desa untuk mewadahi seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam mereduksi ancaman stunting dengan menyentuh langsung kepada sasaran,”ucap Kuraisia Marasaoly. Kamis, (11/7/2024).
Ia bilang, sebagai langkah awal yang kini tengah dilakukan dalam Warung sehati salah satunya adalah pengadaan 10 ribu butir telur yang akan di berikan baik kepada Ibu Hamil, maupun kepada anak di usia 1000 hari pertama kehidupan.
Akhirnya tidak butuh waktu lama ide Kurasia Marasaoly, dalam menggagas Warung Sehati akhirnya mendapat dukungan, baik dari lingkungan, Pemerintah Daerah, Forkopinda, Para Kepala Desa, maupun dari pihak Perusahaan BMI dan Persatuan Perempuan se-Pulau Taliabu.
“Tentunya, melalui Program 10000 butir telur dalam Warung Sehati akan dapat memenuhi nutrisi untuk anak diusia 1000 hari kehidupan. Terlebih, bagi para ibu hamil agar terlepas dari tekanan psikis yang dapat mempengaruhi kondisi kehamilan dan sebagainya,”ungkapnya.
Sumber:
