Stunting merupakan kegagalan tumbuh kembang yang dialami oleh anak-anak akibat asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu yang lama, disertai penyakit infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat.( WHO, 2023 ) Hasil penelitian melaporkan bahwa kondisi gizi kurang pada bayi dan anak disebabkan oleh kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak tepat dan ketidaktahuan ibu tentang manfaat dan cara pemberian MP-ASI dengan benar sehingga mempengaruhi sikap ibu dalam pemberian MP-ASI (Yeganeh et al. 2018).
Selain itu, memburuknya kondisi gizi anak juga dapat terjadi karena ketidaktahuan ibu tentang tata cara pemberian MP-ASI kepada anaknya dan kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menjaga gizi dan mengatur makanan anaknya (Hati and Pratiwi 2019). Perbaikan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan dapat menurunkan angka stunting di Indonesia. WHO merekomendasikan agar bayi mendapatkan ASI secara eksklusif pada usia 6 bulan pertama, penerapan inisiasi menyusu dini dan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi 6 bulan dan terus menyusui hingga usia 2 tahun. Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan Buku Pendampingan 2 kepada bayi atau anak di atas usia 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain ASI.
